Bagian 3.0
Kenapa harus repot? Bukankah semua ini hanya akan menambah beban bisnis?
Jangan salah, ternyata HAM banyak manfaatnya bagi perusahaan.
Bagian 3.1
Seiring berkembangnya zaman, perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menghormati HAM. Tidak melanggar hak-hak individu dan masyarakat merupakan hal yang benar untuk dilakukan.
Coba anda lihat nilai-nilai perusahaan (corporate values) di tempat anda bekerja. Sering kali pengakuan perusahaan mengenai pentingnya menghormati HAM ternyata sudah tertera dalam corporate values baik secara langsung atau tidak langsung, contohnya di prinsip-prinsip bisnis (business principles) atau aturan perilaku (codes of conduct). Nilai-nilai seperti “kesopanan”, “integritas”, “kejujuran”, “menghormati orang lain” mirip dengan nilai-nilai yang tercantum dalam kerangka HAM seperti “kesetaraan”, “martabat manusia”, dan “penghormatan”.
Terlebih lagi, standar-standar internasional seperti sertifikasi ISO 26000 atau pedoman OECD mengenai perusahaan multinasional telah menggunakan HAM sebagai referensi. Sehingga standar-standar HAM merupakan panduan operasi bisnis yang bertanggung jawab yang diterima secara luas.
Bagian 3.2
Uji Tuntas HAM ialah investasi untuk melindungi keuntungan perusahaan anda di masa depan.
Menghormati HAM dapat bermanfaat untuk keuntungan (profit) perusahaan. Pelanggaran HAM dapat mengakibatkan kerugian yang besar secara finansial, hukum, dan reputasi perusahaan. Peduli dengan HAM melalui Uji Tuntas HAM ialah upaya pencegahan agar perusahaan tidak membayar biaya-biaya hukum, reputasi, finansial, dan sebagainya di masa depan.
Bagian 3.3
Peduli HAM dapat menjadi inovasi model bisnis baru yang menghasilkan keuntungan berlipat dengan menyatukan tujuan-tujuan sosial dan bisnis.
Kegiatan-kegiatan peduli Bisnis dan HAM, seperti CSR dan sustainability, dapat menciptakan nilai dan menghasilkan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Mungkin kita bisa melihat bagaimana perusahaan menciptakan keuntungan dari produk-produk ramah lingkungan seperti bohlam lampu hemat energi, mobil listrik, panel tenaga surya, dsb. Walaupun bisnis atau produk-produk yang mengedepankan tanggung jawab sosial atau HAM belum populer di pasaran, sudah ada ide-ide inovatif yang sukses diterapkan.
Hak Asasi Manusia membantu perusahaan menghubungkan tujuan-tujuan sosial masyarakat dan tujuan-tujuan bisnis. Contohnya adalah perusahaan kosmetik Body Shop yang mengaplikasikan filosofi berdagang yang adil (Fair Trade) kepada rantai pasokannya. Body Shop berusaha membayar petani pemasok dengan harga premium dan mempromosikan upah yang layak. Di Indonesia, praktik serupa diterapkan oleh perusahaan bisnis sosial JAVARA yang berfokus pada produk makanan organik yang mengedepankan kesejahteraan petani Indonesia. Konsep ini telah membuka banyak pintu-pintu kesempatan ekspor produk JAVARA ke negara-negara dengan kesadaran HAM tinggi di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang.
Peluang bisnis sering muncul ketika perusahaan berani untuk berinovasi dalam menjalankan model bisnis. Untuk mendapatkan peluang-peluang ini, perusahaan perlu memahami HAM dengan baik. HAM merupakan hal yang relatif baru untuk bisnis, sehingga perusahaan dapat menjadi early mover atau trendsetter dalam membentuk lingkungan bisnis baru yang berdasarkan HAM.
Sudah yakin untuk mengintegrasikan HAM ke dalam perusahaan anda?
Lihat Panduan Uji Tuntas HAM untuk mengintegrasikan HAM ke perusahaan anda
- ELSAM dan Komnas HAM (2017), “Rencana Aksi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia”. Jakarta: Komnas HAM.
- Global Compact, “Global Compact 2018 Progress Report: Asia Pacific Analysis”, 2018.
- Inisiatif Bisnis dan Hak Asasi Manusia (2010), “Bagaimana Menjalankan Bisnis dengan Menghormati Hak Asasi Manusia: Sebuah Alat Panduan bagi Perusahaan,” Den Haag: Global Compact Network Netherlands
- INFID, “Kertas Kebijakan: Menuju Implementasi Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan HAM di Indonesia”, 2018.
- Kementerian Luar Negeri, “Draf Panduan Bisnis dan HAM versi 13 Desember 2018”, Jakarta, 13 Desember 2018.
- Shift, Oxfam and Global Compact Network Netherlands, “Doing Business with Respect for Human Rights: A Guidance Tool for Companies”, 2016.
- Illustration: www.freepik.com