Gajah Tunggal – Mengikutsertakan pekerja wanita di industri otomotif

Mengikutsertakan pekerja wanita di industri otomotif

 Pembelajaran dari upaya sebuah perusahaan pabrik ban di Indonesia untuk melaksanakan kebijakan sumberdaya manusia dengan perspektif gender yang mendukung hak-hak kesetaraan perempuan.  

 

Sumber: PT Gajah Tunggal

 

PT Gajah Tunggal Tbk. (Gajah Tunggal) adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia yang didirikan pada tahun 1951. Industri otomotif seperti pabrik Gajah Tunggal, seringkali didominasi oleh pria.

“Perusahaan Gajah Tunggal mempunyai hampir 18.000 pekerja. Hanya 2,5% pekerja wanita di pabrik dan 1% pekerja wanita di manajemen perusahaan.” papar Catharina Widjaja, Direktur Komunikasi dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk di acara Dialog Multi-stakeholder bertemakan ‘Memahami Hak-Hak Perempuan di Tempat Kerja’ yang diselenggarakan oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN) pada tanggal 19 Oktober 2018.

“Mungkin ada prasangka bahwa perusahaan pabrik ban adalah industri pria dan tidak ramah bagi perempuan.” ungkap Catharina.

 

 

Untuk mengikutsertakan wanita di dalam industri yang didominasi pria, Gajah Tunggal berusaha meninjau praktik perusahaan.

“Perusahaan kami melihat pegawai setara. Lowongan pekerjaan Gajah Tunggal tidak ada yang lebih mengutamakan pria atau wanita.” Catharina menjelaskan. “Perjanjian Kerja Bersama (PKB) juga telah mencakup hak cuti hamil sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dari pemerintah.” imbuh Catharina.

“Perusahaan kami melihat pegawai setara. Lowongan pekerjaan Gajah Tunggal tidak ada yang lebih mengutamakan pria atau wanita.” – Catharina Widjaja, Direktur Komunikasi dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk

Gajah Tunggal berupaya untuk meningkatkan representasi wanita di perusahaan di masa depan. “Kami menargetkan setidaknya pelamar kerja terdiri dari 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki. Ini bukan kuota pekerja. Tetapi upaya kami menarik lebih banyak pelamar kerja wanita.” kata Catharina. “Proses penyeleksian pekerja kemudian diperlakukan sama berdasarkan kompetensi.” tambahnya.

Menurut Catharina, tantangan ke depan adalah mengubah cara pandang yang menghalangi wanita untuk menduduki posisi yang lebih tinggi. “Beberapa kasus pegawai menolak untuk dipromosikan karena mereka tidak mau lebih tinggi dari suami atau tidak mau pekerjaan lebih karena tanggung jawab di rumah.” Catharina menjelaskan.

“Jika kamu ingin diperlakukan setara, kamu harus merasa setara.” – Catharina Widjaja, Direktur Komunikasi dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk

Catharina sendiri sebagai minoritas perempuan di tatanan usaha Gajah Tunggal memberikan saran sukses bagi pekerja wanita “Secara prinsip, walaupun anda wanita atau pria, anda harus meraih KPI (Key Performance Indicator) yang sama. Jika kamu ingin diperlakukan setara, kamu harus merasa setara.” ucap Catharina.

Share this post